A.BUDAYA
1.Manusia
Makhuk Berbudaya
Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan
yang paling sempurna,jika dibandingkan dengan makhluk lainnya.Kesempurnaan
tersebut karena manusia dilengkapi oleh Sang pencipta dengan akal, nurani dan
kehendak yang terdapat pada manusia, sehingga manusia disebut sebagaimakhluk
berbudaya .
Akal (ratio) merupakan daya
cipta berfungsi sebagai alat berfikir dan sumber ilmu pengetahuan dan teknologi
.Dengan kecerdasan akalnya manusia dapat menilai berbagai fakta, peristiwa atau
sesuatu yang dianggap baik dan benar, kemudian diterima oleh akal sebagai nilai
kebenaran atau nilai kenyataan, sedangkan hal yang salah akan ditolak oleh akal
.
Nurani (consciense) sebagai
daya rasa berfungsi untuk merasakan sesuatu, menentukan kata hati, dan sumber
kesenian .
Perasaan Rohani :
a) Perasaan Intelektual, yaitu perasaan yang berkenaan
dengan pengetahuan. . Contoh seseorang akn merasa senang atau puas bila dia
dapat mengetahui sesuatu, sebaliknya akan merasa tidak senang apabila dan tidak
puas bila tidak dapat mengetahui sesuatu .
b) Perasaan Estesis, yaitu perasaan yang berkenaan
dengan keindahan, seperti seseorang akan merasa senang bila melihat atau
mendengar sesuatu indah, sebaliknya akan merasa kesal apabila melihat atau
mendengar sesuatu yang tidak indah .
c) Perasaan Etis, yaitu perasaan yang berkenaan
dengan kebaikan, seperti seseorang akan senang bila memperoleh perlakuan yang
baik, sebaliknya perasaan benci apabila apabila mengalami perlakuan yang buruk
.
d) Persaan Religius, yaitu perasaan yang berkaitan
dengan kepercayaan agama, seperti seseorang akan merasa tentram jiwanya apabila
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa .
e) Perasaan Diri, yaitu perasaan yang berkaitan
dengan harga diri karena mempunyai kelebihan dari pada orang lain.Apabila
seseorang memiliki kelebihan pada dirinya biasanya akan merasa bangga, angkuh
dan sombong.Namun sebaliknya apabila ada kekurangan pada dirinya dia merasa
rendah diri (minder).
f) Perasaan Sosial, yaitu perasaan yang berkenaan
dengan kelompoknya atau masyarakatnya, seperti seseorang akan ikut merasakan
kesenangan orang lain, jika orang lain berhasil, dan sebagainya .
Macam-macam kebutuhan manusia:
a.Kebutuhan jasmani atau kebutuhan
fisik (physical needs), adalah kebutuhan material yang berguna bagi pertumbuhan
tubuh, kelangsungan hidup, dan bertahan hidup.Contohnya pangan, sandang, papan,
dan olahraga.
b.Kebutuhan rohani atau kebutuhan
kejiwaan (physical needs) adalah kebutuhan immaterial yang berguna untuk
perkembangan jiwa, intelektual, kesenian, ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha
Esa,dan sebagainya.Kebutuhan rohani terdiri dari pendidikan, hiburan, kesenian,
keagamaan, dan kepuasan batin.
c.Kebutuhan biologis atau kebutuhan
yang berguna bagi pengembangan keluarga dan kelangsungan generasi.Kebutuhan ini
berupa penyaluran gairah seksual melalui hubungan pergaulan antara pria dan
wanita.Kebutuhan biologis ini merupakan titik awal dari perkembangan umat
manusia yang dilembagakan melalui perkawinan.
2.Pengertian
Kebudayaan
Istilah kebudayaan atau budaya
berasal dari bahasa Sansekerta budayah,yaitu bentuk jamak dari kata budhi yang
berarti budi atau akal.Sehingga kebudayaan merupakan hasil dari cipta,karsa,dan
rasa manusia.
Beberapa ahli mendefinisikan
pengertian kebudayaan sebagai berikut;
a.Koentjaraningrat,kebudayaan adalah
keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka
kehidupan masyarakat yang dijadikan milik dari manusia dengan belajar.
b.F.B. Taylor,kebudayaan adalah
suatu keseluruhan kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayaan seni,
kesusilaan, hokum, adat istiadat serta kesanggupan dan kebiasaan lainnya yang
dipelajari oleh manusia sebagi anggota masyarakat.
c.Linton, kebudayaan adalah
keseluruhan dari pengetahuan, sikap, dan pola perilaku yang merupakan kebiasaan
lainnya yang dimiliki dan diwariskan oleh anggota suatu masyarakat tertentu.
d.Kroeber dan Kluckhohn, kebudayaan
merupakan pola, eksplisit, dan implicit perilaku yang dipelajari dan diwariskan
malalui symbol-simbol yang merupakan prestasi khas manusia,termasuk dalam
perwujudan benda-benda budaya.
e.Selo Soemardjan dan Soelaeman
Soemardi, kebudayaan adalah semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Ciri-ciri kebudayaan:
a.Kebudayaan diciptakan oleh manusia
melalui perasaan (rasa), kemauan (karsa), dan hasil (karya).
b.Kebudayaan dibutuhkan oleh manusia
untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan memenuhi berbagai kebutuhan
hidup.
c.Kebudayaan diperoleh manusia
melalui belajar dan diwariskan dari generasi ke generasi.
d.Kebudyaan dimiliki dan diakui oleh
masyarakat.
e.Kebudayaan selalu bersifat dinamis
(berubah).
f.Kebudayaan dapat berupa gagasan
(ide), tindakan (perilaku), dan hasil karya berbentuk kebendaan (material).
3. Fungsi
Kebudayaan
a) Untuk melindungi diri terhadap alam.
b) Mengatur hubungan antar manusia.
c) Wadah dari segenap perasaan manusia.
4. Budaya
Lokal
Kebudayaan setiap suku bangsa di
setiap daerah merupakan budaya lokal yang umumnya bersifat tradisional. Kebudayaan
lokal yaitu kebudayaan yang hidup dan berkembang pada suku bangsa tertentu.
Kebudayaan lokal memiliki corak, pola, wujud, dan tradisi secara turun temurun
dengan ciri khasnya masing-masing. Kebudayaan lokal merupakan adat istiadat
yang sudah berkembang atau sudah menjadi kebiasaan yang sukar diubah yang
terdapat di daerah tertentu.
Kebudayaan merupakan unsur utama
dalam proses pembangunan diri masyarakat, sehingga masalah kebudayaan
menyangkut kepribadian dan sekaligus sebagai dentitas suatu bangsa.Kebudayaan
nasional sebagai akumulasidari budaya lokal yang luhur, beradap, dan sebagai
warisan leluhur.
Dari uraian di atas, dapat
disimpulkamn bahwa kebudayaan Indonesia merupakan akumulasi dari budaya lokal
daerah (dimana akumulasi puncak-puncak kebudayaan lokal daerah disebut budaya
inti atau core culture) Sedangkan kebudayaan-kebudayaan lokal
daerah disebut subkultur.
Poerbatjaraka menyatakan
bahwa kebudayaan nasional Indonesia harus berakar pada kebudayaan Indonesia itu
sendiri, artinya harus berakar pada kebudayaan suku-suku bangsa yang ada di
Nusantara.Ki Hajar Dewantara menyatakan bahwa kebudayaan nasional
Indonesia adalah puncak-pucak kebudayaan daerah.
B. UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN
1. Wujud
Kebudayaan
Kehidupan manusia diliputi aspek
material dan aspek spritual.Aspek material mengandung karya yaitu kemampuan
manusia untuk menghasilkan sesuatu yang berwujud benda.Aspek spiritual yaitu
unsur cipta yang menghasilkan kepercayaaan, kesusilaan, kesopanan, keindahan
dan hukum.Menurut Koentjoroningrat, kebudayaan menurut wujudnya digolongkan
menjadi tiga macam:
a) Kebudayaan Berwujud abstrak
Kebudayaan ini merupakan kompleks
gagasan konsep,nilai-nilai, norma-norma, dan kebudayaan ini bersifat
abstrak,tidak dapat dilihat,diraba atau didokumentasikan.
Wujud kebudayaan ideal (abstrak)
dinamakan sistem budaya (culture system) yang merupakan ide-ide dan gagasan
manusia yang hidup bersama dalam suatu masyarakat.Fungsi sistem budaya adalah
mengatur, menata, memberi arah, dan memantapkan tindakan serta tingkah laku
manudia dalam masyarakat. Proses belajar dari sistem budaya dilakukan melalui
pembudayaan (institutionalization).
Wujud kebudayaan ideal yang berupa
sistem budaya ini mempunyai nilai etika, karena menyangkut kelakuan dan
perbuatan manusia yang sesuai dan menghargai martabat manusia.
b). Kebudayaan Berwujud Konkret
Merupakan suatu kumpulan dari
tindakan perbuatan manusia dalam masyarakat yang berupa aktifitas manusia yang
saling berinteraksi,sehingga bersifat nyata/konkret, dapat
diamati/diobservasi.Wujud kebudayaan ini dinamakan sistem sosial.Sistem sosial
terdiri dari rangkaian aktivitas manusia dalam masyarakat yang selalu mengikuti
pola-pola tetentu, berdasarkan pada adat tata kelakuan.Misalnya: perilaku,
gotong royong, kerja sama dan bahasa.
Perilaku adalah cara bertingkah
laku/bertindak dalam situasi tertentu.Setiap perilaku dalam masyarakat harus
mengikuti pola-pola perilaku (pattern of behaviour) masyarakatnya.
c. Kebudayaan Berwujud benda (Fisik)
merupakan wujud kebudayaan sebagai benda(materi) yang
merupakan hasil dari aktifitas perbuatan dan karya manusia dalam
masyarakat.Contoh: bangunan, pakaian, alat-alat rumah tangga dan lain-lain.
Kebudayaan fisik merupakan hasil
karya manusia yang mempunyai nilai estetika karena benda-benda tersebut
berguna,memberi rasa bahagia bagi mereka yang melihatnya.
2.
Kebudayaan Universal
a. Pengertian Kebudayaan Universal
Kebudayaan dalam arti luas adalah
mencakup semua aktivitas yang dilakukan oleh manusia dalam suatu masyarakat,
dalam rangka menciptakan suatu kehidupan yang dapat memberikan kesejahteraan
dan kabahagian pada semua anggota masyarakat yang bersangkutan.
Kebudayaan universal (cultural
universal) adalah unsur-unsur pokok kebudayaan yang sama,dapat dijumpai dalam
setiap kebudayaan di dunia,baik kebudayaan yang hidup di dalam masyarakat
pedesaan yang bersifat tradisional maupun dalam perkotaan yang bersifat modern
dan kompleks.
b. Unsur-Unsur Kebudayaan Universal
1. Sistem religi dan upacara keagamaan
2. Sistem dan organisasi kemasyarakatan
3. Sistem pengetahuan
4. Bahasa
5. Sistem Kesenian
6. Sistem mata pencaharian hidup dan
7. Sistem teknologi dan peralatan
1.Sistem Kepercayaan dan Upacara Keagamaan
Menurut J.G Frazer menyatakan bahwa
segala sistem perbuatan untuk mencapai satu maksud dengan cara menyadarkan diri
pada kehendak dan kekuasaan supranatural.
Menurut E.Durkheim, unsur-unsur
dasar (pokok) religi terdiri atas lima unsur, yaitu:
a.Emosi
Keagamaan (religious emotion).Berupa geteran jiwa yang dialami
oleh setiap manusia dalam pikirannya emosi keagamaan ini berupa perasaan yang
mencakup rasa keterikatan, bakti, cinta dan sebagainya.
b.Sistem
Keyakinan.Setiapmanusia sadar bahwa selain dunia fana ini ada suatu alam dunia yang
tidak tampak yang memiliki kekuatan yang tidak dapat dikuasai oleh manusia
dengan cara-cara biasa (berada diluar batas akal manusia) yang dikenal dengan
dunia supranatural (dunia alam ghaib).
c.Sistem
Upacara Keagamaan (Sistem Ritus dan Upacara Religi).Sistem ini
mengandung empat:
1) Tempat upacara keagaman dilakukan seperti masjid,
candi, pura, gereja, dan kuil.
2) Hari-hari atau saat-saat upacara keagamaan dilakukan,
seperti: Selasa Kliwon.
3) Benda-benda upacara keagamaan seperti kemenyan, dupa,
dan sebagainya.
4) Orang-orang yang memimpin upacara keagamaan seperti
kyai, pendeta, dan biksu.
Upacara keagamaan mempunyai
unsure-unsur seperti berdoa, berkorban, tarian suci dan sebagainya.
d.Peralatan Keagamaan. Peralatan
keagaman berupa benda-benda dan alatupacara seperti patung yang melanbangkan
dewa, lonceng suci dan sebagainya.
e.Kelompok Keagamaan atau Umat yang
Menganut Kepercayaan (religi). Meliputi para pengikut suatu
kepercayaan atau agama, hubungan antar umat beragama hubungannya dengan
pemimpin agama dan organisasi para umat beragama, seperti Majelis Ulama
Indonesia (MUI).
2.Sistem dan Organisasi
Kemasyarakatan
Organisasi kemasyarakatan
(organisasi social) terdiri dari unsure-unsur sebagai berikut:
a. Sistem Kekerabatan.Sistem kekerabatan selalu ada dalam
setiap kebudayaan dan masyarakat didunia.
b. Sistem Perkawinan.Perkawinan merupakan proses awal
pembentukan keluarga.
c. Pola-pola perkawinan seperti melamar dan mas kawin
diatur dalam sistem kekerabatan sehingga tidak mudah bagi individu untuk
menjadikan seorang perempuan menjadi istrinya.
d. Organisasi Politik.Organisasi politik dalam suatu
masyarakat merupakan bentuk organisasi social yang didalamnya terdapat
aturan-aturan mengenai pembagian kekuasaan dan wewenang seorang kepala desa.
3.Sistem Pengetahuan
Setiap kebudayaan yang ada memiliki
sistem pengetahuan secara universal diantaranya:
a)Alam Semesta,
Pengetahuan mengenai asal mula terjadinya alam,sifat-sifat gejala alam, musim
dan bintang-bintang.
b)Dunia Flora dan fauna,
pengetahuan tentang dunia timbuhan (flora) yang ada disekitar manusia untuk
kegiatan bercocok tanam, pemyembuhan penyakit Sedang pengetahuan tentang dunia
binatang (fauna) seperti mengenal berbagai perilaku binatang seprti binatang
buas, binatang jinak, dan binatang yang dapat membantu manusia.
c)Zat-zat dan benda-benda yang
terdapat disekitar tenpat tibggal manusai, seperti pengetahuan mengenai benda
cair.
d).Tubuh manusia,pengetahuan
mengenai bagian (anatomi) tubuh manusia.
e)Sifat dan perilaku sesama manusia,kerena
manusia adalah makhluk sosil yang selalu hidup berkelompk.
f).Ruang dan waktu,pengetahuan
untuk mengukur waktu (sistem kalender), menghitung bilangan, dan lain-lain.
4.Bahasa
Bahasa adalah sebuah sistem lambang-lambang
(simbol-simbol) yang dibunyikan dengan suara (vokal) dan ditangkap oleh
telinga.Bahasa berfungsi sebagai alat berfikir, dimana dalam berfikir manusia
mempergunakan kata-kata dan kalimat.Bahasa juga merupakan sarana komunikasi
untuk menyatakan segala sesuatu yang tersirat didalam diri manusia.
5.Kesenian
Kesenian adalah ciptaan dari segala
pikiran dan perilaku manusia yang fungsional, estesis, dan indah sehingga dapat
dinikmati dengan panca indra.
6.Unsur Mata Pencarian Hidup
Mata pencarian hidup atau sistem
ekonomi pola kehidupan masyarakat dalam mata pencarian hidup tradisional yang
merupakan pola hidup manusia yang paling tua, meliputi berburu dan mengumpulkan
makanan, menangkap ikan, beternak, dan bercocok tanam.
Beberapa hal yang menyebabkan perubahan mata
pencaharian hidup antara lain :
a.Karena ada rasa tidak puas
b.Sadar karena adanya kekurangan dalam kebudayaan
sendiri
c.Tingkat kebutuhan hidup manusia yang beraneka ragam
dan semakin bertambah
d.Adanya usaha untuk menyesuakan diri dengan perkembangan
zaman
e.Adanya keinginan untuk meningkatkan taraf hidup agar
menjadi lebih baik, dan
f.Adanya sikap terbuka terhadap hal- hal yang bersifat
baru.
Karena perubahan inilah maka mata
pencaharian hidup masyarakat beranekaragam seperti: pertanian, peternakan,
perbengkelan, perikanan, sektorindustri, sektor perdagangan,dan sebagainya.
7.Unsur Sistem Teknologi
Teknologi atau cara-cara produksi
peralatan dan memelihara segala perlengkapan hidup manusia.Kehidupan masyarakat
memerlukan peralatan yang mendukung kelangsungan masyarakat tersebut seperti
peralatan teknologi pengolahan lahan persawahan atau perkebunan, peralatan
teknologi untuk penangkapan ikan, pengolahan makanan, peralatan pembuatan
pakaian, dan sebagainya.
3.Struktur
Kebudayaan
Kebudayaan membentuk suatu sistem
sehingga perubahan terhadap satu unsur budaya diikuti oleh perubahan
lainya.Struktur kebudayaan tersusun dari kebudayaan universal, kegiatan budaya
setempat, unsur-unsur budaya yang rumit, unsur-unsur pelengkap yang lebih kecil
dan unsur terkecil yang tidak dapat dibagi lagi.
Ralph Linton,menjabarkan
unsur-unsur kebudayaan universal ke dalam unsur-unsur yang lebih kecil yaitu :
a) Kegiatan kebudayaan ( cultular
activity )
b) Ciri atau sifat kompleks ( trait
complex )
c) Ciri-ciri khusus ( trais )
d)Pokok-pokok ( items )
Unsur universal adalah sistem atau
pencaharian hidup, mencakup kegiatan-kegiatan kebudayaan ( cultural activity
) seperti berburu, berladang, bertani, berternak,
berkebun,berdagang,kerajinan,industridan sebagainya.Kegiatan bertani diperinci
kedalam ciri atau sifat kompleks (trait complex) yang mencakup irigasi,
sistem pengolahan tanah dengan bajak hak milik atas tanah dan sebagainya.
Menurut Bronislaw Malinowski,masyarakat
selalu mencoba mencari fungsi atau kagunaan setiap unsur kebudayaan, tidak ada
suatu unsur kebudayaan yang tidak mempunyai fungsi atau kegunaan.Apabila unsur
kebudayaan yang hilang kegunaannya tersebut akan hilang dengan sendirinya.
C. MACAM-MACAM BUDAYA LOKAL DI
INDONESIA
1.Kebudayaan
Suku Bangsa Batak di Provinsi Sumatra Utara
Suku Batak terdiri dari Batak Karo,
di daerah dataran tinggi Karo, Langkat Hulu,Deli Hulu dan sebagian Dairi, Batak
Simalungun di daerah Simalungun, Batak Toba di Danau Toba,Asahan dan
Silindung,Batak Pakoak di daerah Dairi, Batak Mandailing di Angkola,
Sipirok,dan sebagian di Sibolga.Bahasa yang digunakan yaitu bahasa Batak,dengan
beberapa logat seperti logat Karo, logat Pakpak, logat Toba, Angkola,
Mandailing, dan logat Simalungun.
Sistem kepercayaan tradisional yang
dianut adalah animisme,yang memiliki beberapa konsep:
1. Tondi, yaitu jiwa atau roh yang ada pada
setiap manusia.
2. Sahala, yaitu kekuatan yang ada pada jiwa
atau roh.
3. Begu, yaitu roh orang yang telah
meninggal.
Sistem kekerabatan yang dianut
adalah patrilineal,yaitu kelompok kekerabatan yang dihitung dari garis
ayah/laki-laki dengan sistem perkawinan eksogami,yaitu sistem perkawinan antar
marga.Sistem perekonomian adalah bertani,beternak, dan menangkap ikan.Kesenian,
seni bangunan rumah yang disebut Ruma atau Jabu..Kerajinan yang terkenal adalah
Kain Ulos.Seni tari yaitu Tari Tor-Tor,Tari Silaturahmi, dan Tari Pergaulan.
Seni sastra cerita tentang Si Bodoh, Si Jenaka Pelipur Lara, dsb.Lagu Batak,
seperti Butet, Lisoi, dan Sitolu-tolu.Alat musik tradisional suku Batak adalah
Ogung Sabangunan.Sistem kepemimpinan dibagi dalam kepemimpinan adat, agama, dan
pemerintahan.
2.
Kebudayaan Suku Bangsa Minagkabau di Provinsi Sumatra Barat
Suku Minangkabau disebut pula
sebagai Orang Padang. Suku Minangkabau terdiri dari beberapa klan atau marga,
seperti Guci, Jambak, Piliang, Caniago, Koto Tanjung,Panjalai, Pisang, dan
Sikumbang.
Sistem kepercayaan sebagian besar
masyarakat menganut agama Islam. Sistem kekerabatan adalah matrilineal, yaitu
memperhitungkan garis keturunan ibu. Sistem perekonomian sebagian besar
bertani, beternak, dan menangkap ikan. Berdfagang merupakan keahlian orang
Minanngkabau. Kesenian seni bangunnan rumah adat yaitu Rumah Gadang.Alat
musiknya yaitu Saluang, Suling, Bansi, Gong, dan Rebab. Tarian tradisionalnya
Tari piring,seni teater tradisional disebut Randai,yaitu gerakan tari
berlandaskan pencak silat,diselingi nyanyian dan pantun kesastraan,seperti
cerita Malin Kundang, dan cerita Basi Jobang yang terkenal di daerah Pariaman.
Sistem pemerintahan secara adat
dibedakan dua sistem yaitu laras Bodi Caniago yang berhubungan dengan tokoh
Datuek Para patiek dan Laras Piliang yang dihubungkan dengan tokoh Datuk
Katumenggungan.
3.Kebudayaan
Suku Bangsa Sunda di Jawa Barat
Suku ini mendiami wilayah Jawa Barat
sering disebut juga Tanah Pasundan,bahasa yang digunakan adalah Bahasa
Sunda.Sistem kepercayaan sebagian besar masyarakat ditandai dengan berbagai
selamatan/kaulan.
Sistem kekerabatan mengguinakan
bilateral yaitu garis keturunan diperhitungkan menurut ayah dan ibu,tidak
membedakan kerabat ayah dan ibu, tidak membedakan kerabat ayah maupun ibu yang
disebut dulur urang atau wargi(keluarga). Dikenal pula istilah Sabondoroyot,artinya
tujuh keturunan, yaitu kolot, embah, buyut, bao, jangga, wareng, udeg-udeg, dan
gantung siwur. Sistem perekonomian adalah bertani, berladang, berdagang,
berkebun, dan industri.
Kepemimpinan di desa dipimpin oleh
Kuwu. Keseniannya,seni bangunan rumah adat,bangunan Keraton Kasepuhan
cirebon,beragam bentuk kesenian seperti nyanyian jenis tembang dan kawih.Alat
musiknya seperti kecapi, suling, angklung, dan degung. Tarian Sunda diantaranya
Ketuk Tilu, Tayuban, Merak Golek.Seni sastra yang terkenal di Sunda ialah
Lutung Kasarung,Ciung Wanara,Mundinglaya Dikusumah,dan Nyi Pohaci.
4.Kebudayaan
Suku Bangsa Jawa
Suku bangsa Jawa menempati kawasan
Provinsi Jawa Tengah,Daerah Istimewa Yogyakarta,dan Provinsi Jawa Timur. Bahasa
daerahnya yaitu bahasa jawa.
Sistem kepercayaan sebagian besar
menganut agama Islam,disamping itu terdapat pula penganut
Hindu,Budha,Kristen,dan Khatolik. Islam kejawen adalah kepercayaan campuran
antara Islam dengan kepercayaan tradisional.Sebagian orang Jawa percaya adanya
makhluk halus,sehingga mereka melakkukan sesajen pada malam Jumat Kliwon dan
Selasa Kliwon.
Melakukan upacara berkenaan dengan
kepercayaan tradisional seperti upacara kehamilan, kelahiran,kematian.
Disamping itu masih percaya pula pada kekuatan sakti suatu benda,seperti keris,gamelan,batu
akik,kereta istana,sehingga ada upacara Sekatenan yang dilakukan di lingkungan
kerajaan, yaitu seminggu sebelum acara Maulid Nabi Muhammad SAW.Upacara
pembersihan barang-barang yang dianggap keramat.Di Jawa Timur tepatnya di
Gunung Bromo, ada upacara Kasada,yaitu upacara adat yang dilakukan oleh Suku
Tengger.Upacara ini diselengggarakan pada tanggal 14 atau pada saat bulan
purnama.
Kekerabatan menganut sistem
bilateral dan menganut sistem keluarga luas atau kinred. Sistem perekonomiannya
bertani, industri rumah tangga, berternak menangkap ikan dan sektor jasa.
Kesenian mencakup: seni bangunan
rumah adat Jawa Tengah, seperti Istana Mangkunegara Solo dan Jawa Timur rumah
Stubondo.Rumah penduduk memiliki tiga bentuk,yaitu limasan, joglo,dan serontong.Tariannya
yaitu Tari Serimpi, Tari Gambyong, Lengger(Banyumas), Reog(Ponorogo).Alat musik
tradisional suku Jawa adalah gamelan, kendang, rebab, siter,dan
seruling.Kesustraan Jawa diantaranya cerita Panji Kembang,. Seni pertunjukkan
yang populer adalah Ludruk,Ketoprak,Wayang Kulit, Wayang Orang.Kerajinan khas
Jawa ialah batik dan ukiran.
5.
Kebudayaan Suku Bangsa di Provinsi Bali
Masyarakat Bali dibedakan menjadi
dua, yaitu Bali Aga/Bali asli dan Bali Majapahit.Bahasa yang yang digunakan
yaitu bahasa Bali. Sistem kekerabatannya yaitu sistem klan (dadia) dan kasta
(wangsa).Di Bali, desa dibagi atas beberapa adat istiadat yang dikepalai Kelian
Banjar.Sistem perekonomiannya bertani, perikanan, peternakan, dan kerajinan.
Seni bangunannya yaitu bangunan gapura Candi Bentar, yang terbuat dari batu
merah dihiasi ukiran dari batu padas.Tarian seperti Tari
Baris,Barong,Kecak,Rejang dan Gambuh. Alat musiknya yaitu gong gede,
angklung,gambong,seruling dan kendang.
6.
Kebangsaan Suku Bangsa Sawu
Suku ini berdiam di Kepulaauan Sawu
dan Raijua di Provvinsi NTT. Sistem ekonominya berladang, melaut dan menyadap
nira. Seni bangunan rumah berbentuk segi empat. Tariannya Pedoa dan Ledohan.
Seni musiknya ialah Sasando.
7.
Kebudayaan Suku Bangsa Dayak di Provinsi Kalimantan Tengah
Suku ini menganut sistem kepercayaan
Kaharingan. Sistem kekerabatan menganut sistem ambileineal. Suku ini menganut
monogami. Sistem prekonomiannya yaitu berladang dan berburu,meramu hasil
hutan,mendulang emas,menangkap ikan dan sektor jasa. Tariaannya yaitu Tari
Giring,Gantar(tarian menyambut tamu),Tambu,Bungai,dan Alean Dadas. Alat
musiknya yaitu gong.Kerajinannya kulit rotan,seni ukir dan seni tato.
8.
Kebudayaan Suku Bangsa Bugis dan Makassar di Provinsi Sulawesi Selatan
Bahasa yang digunakan suku Bugis
yaitu Ugi,sedang untuk orang Makassar bahasanya Mangasara.Sistem kepercayaan
yang dianut adalah agama Islam. Sistem kekerabatan adalah bilateral.Rumah orang
Bugis dan Makasar umumnya berbentuk panggung. Tarian khasnya yaitu Tari
Edentua. Sedangkan seni dramanya Kondo Buleng. Kerajinan tenun sutera Bugis
dikenal dengan nama sarung tenun bugis.
9.
Kebudayaan Suku Dani di Lembah Baliem di Pegunungan Jaya Wijaya Papua
Sistem kepercayaan yang dianut yaitu
dengan memuja roh nenek moyang dan menghormati matahari. Sistem kekerabatannya
adalah patrilieneal. Perkawinan bersifat eksogomi. Sistem ekonominya bertani
dan berternak babi. Rumah suku disebut Honai. Kerajinannya yaitu anyaman
kantong jaring penutup kepala dan pengikat kapak.Alat keseniannya sejenis
harmonika.
10.
Kebudayaan Suku Asnat di Provinsi Papua
Berdiam di Pantai Flaminggo,Sungai
Undir,dan Asewetsy. Sistem kepercayan yang dianut yaitu Fumeripits. Sistem
kekerabatan keluarga inti adalah dasar pembentukan kelompok.Sistem
perekonomiannya meramu sagu,menangkap ikan dan berburu binatang.Rumah adatnya
disebut Tsyem. Benda kesenian yanng terkenal adalah mbis dan perisai.
D. DAMPAK MASUKNYA BUDAYA ASING
Pengaruh budaya asing disebabkan
oleh kontak kebudayaan. Semakin intensif hubungan {interaksi} dengan masyarakat
yang berbudaya sehingga menimbulkan dampak seperti:
1. Perubahan
Kebudayaan
Pengaruh kebudayaan asing melalui
kontak budaya secara langsung terjadi pengaruh timbal balik atau saling
mempengaruhi sehingga menimbulkan perubahan kebudayaan.
Perubahan kebudayaan adalah
perubahan yang terjadi akibat ketidaksesuaian diantara unsur-unsur kebudayaan
yang saling berbeda sehingga terjadi keadaan yang tidak serasi fungsinya bagi
kehidupan. Perubahan kebudayaan akan berjalan secara terus menerus bergantung
pada dinamika masyarakatnya.
2. Pembauran
Kebudayaan
Pembauran kebudayaan antara
kebudayaan masyarakat setempat {lokal} dengan kebudayaan asing dipercepat
dengan adanya suatu keadaan yang sulit dihindari.Dunia menjadi terbuka tanpa
proteksi yang dikenal dengan globalisasi. Globalisasi adalah proses
terbentuknya sebuah sistem organisasi dan sistem komunikasi antara masyarakat
di seluruh dunia untuk mengikuti sistem dan kaidah yang sama.
Menurut Michael Haralambos dan Marin
Holbon, globalisasi adalah suatu proses yang didalamnya batas-batas negara
luluh dan tidak penting lagi dalam kehidupan sosial.
Arus globalisasi telah membuat dunia
menjadi seperti satu kesatuan tanpa batas yang pasti. Derasnya arus komunikasi
dan informasi mempercepat masuknya unsur-unsur budaya asing yang dapat
memperkaya kebudayaan Indonesia.
3. Modernisasi
Menurut Kontjaraningrat, modernisasi
adalah usaha untuk hidup sesuai dengan zaman dan konstelasi dunia. Modernisasi
adalah proses perubahan masyarakat dan kebudayaan dari masyarakat dan
kebudayaan tradisional ke masyarakat dan kebudayaan modern dalam seluruh
aspeknya.
Modernisasi dapat bersumber pada
negara-negara barat (Amerika,Eropa}. Masuknya budaya asing menimbulkan
modernisasi yang menghasilkan manusia modern yang lebih mengacu pada pandangan
hidup, sikap, dan tindakan.
4. Keguncangan
Budaya (Culture Schock)
Keguncangan budaya adalah guncangan
jiwa atau mental masyarakat karena belum adanya kesiapan menerima kebudayaan
asing yang datang secara tiba-tiba. Masyarakat yang terdiri atas beberapa
ras,suku,bangsa,agama,ideology,pekerjaan,latar belakang budaya akan memudahkan
timbulnya pertentangandan guncangan-guncangan sosial. Suasana yang demikian
akan mendorong lahirnya perubahan-perubahan sosial.
5. Penetrasi
Budaya
Penetrasi kebudayaan dalam
penetrasi,pengaruh kebudayaan asing sedemikian rupa sehingga menimbulkan
perubahan kebudayaan secara besar-besaran dalam waktu yang relatif singkat
Penetrasi kebudayaan berjalan
melalui 2 cara:
a. cara damai atau bersahabat
b. cara kekerasan
6 Memperkaya
Keberagaman Budaya Indonesia
Pengaruh kontak dengan budaya asing
sangat jelas tampak pada agama yang dianut bangsa Indonesia bahkan corak
kesenian dan adat istiadat yang ada di Indonesia juga diwarnai budaya asing
yang masuk di Indonesia.
7 Lemahnya
Nilai-nilai Budaya Bangsa
Lemahnya nilai-nilai budaya bangsa
akibat kuatnya pengaruh budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian
bangsa.Melalui kontak langsung (unsur-unsur pariwisata) maupun tidak langsung
(media cetak,elektonik dll.).Hal ini dapat berdampak westernisasi atau gaya
hidup kebarat-baratan,pergaulan bebas,penyalahgunaan obat-obatan.
E. HUBUNGAN ANTAR BUDAYA
1.Difusi
Kebudayaan bersifat dinamis dan
terjadi hubungan antar budaya melalui berbagai proses seperti:
a. Pengertian Difusi
Dalam kamus besar Indonesia,difusi
merupakan proses penyebaran atau perembesan suatu unsur kebudayaan dari satu
pihak kepada pihak lain.W.A.Haviuland manyatakan bahwa difusi adalah penyebaran
kebuasaan atau adat istiadat dari kebudayaan yang satu kepada kebudayaan yang
lain.Proses difusi berlangsung melalui teknik meniru atau imitasi.Dalan proses
difusi manusia mampu menghimpun penemuan-penemuan baru yang telah dihasilkan.
b. Jenis Difusi
Ada 2 jenis difusi:
1 Difusi intra masyarakat, adalah
proses difusi yang terjadi dalam masyarakat itu sendiri. Difusi intra
masyarakat di pemngaruhi oleh faktor-faktor berikut;
a.Suatu pengakuan bahwa unsur baru
tersebut mempunyai kegunaan
b.Unsur-unsur kebudayaan baru yang
mempengaruhi diterima atau ditolak
c.Suatu unsur baru yang berlawanan
dengan fungsi unsur lama,kemungkinan besar tidak akan diterima.
d.Kedudukan dan peranan sosial dari
individu penemu sesuatu yang baru mempengaruhi hasil penemuannya itu dengan
mudah diterima atau tidak.
e.Pemerintah dapat membatasi proses
difusi tersebut.
2. Difusi antar masyarakat, adalah
proses difusi yang terjadi antara masyarakat satu dengan masyarakat yang lain.
Dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut;
1. Adanya kontak antara masyarakat –
masyarakat tersebut.
2.Kemampuan untuk mendemonstrasikan
manfaat penemuan baru tersebut.
3. Pengakuan akan kegunaan penemuan baru tersebut.
4.Ada tidaknya unsur–unsur kebudayaan yang menyaingi unsur-unsur tersebut.
5. Peranan masyarakat yang menyebarkan penemuan baru.
6. Paksaan dapat juga digunakan untuk menerima suatu penemuan baru.
c. Bentuk
Difusi
1. Symbiotic,yaitu proses masuknya
unsur kebudayaan ke atau dari masyarakat yang hidup berdampimgan.
2. Penetration Pasifique, yaitu
masuknya kebudayaan asing dengan cara damai dan tidak di sengaja serta tampa
paksaan.
3. Penetration Violennnte, yaitu
masuknya kebudayaan asing dengan cara paksaan.
Proses difusi unsur-unsur kebudayaan
lokal ke dalam kebudayaan nasional disebabkan 3 hal;
aFungsinya sangat cocok dan sangat
berguna bagi kehidupan masyarakat,
b.Unsur-unsur kebudayaan lokal mudah
diterima atau di serap,
c.Unsur-unsur budaya lokal sangat
digemari karena keindahan.
2.Akulturasi
a. Pengertian Akulturasi
Akulturasi merupakan suatu proses perubahan di mana terjadi penyatuan
kebuyaan yang berbeda sehingga unsur kebudayaan asing itu lambat laun dapat
diterima dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri tanpa menyebabkan hilangnya
kebuyaan sendiri.
Proses akulturasi berlangsung dalam jangka waktu yang relatif lama. Hal itu
disebabkan karena adanya unsur-unsur kebudayaan asing yang diserap (diterima)
secara selektif,dan ada insur budaya asing yang tidak diterima atau ditolak
sehingga proses perubahan kebudayaan melaului mekanisme akulturasi masih
memperlihatkan adanya unsur-unsur kepribadian yang asli. Syarat utama
terjadinya akulturasi adalah adanya kontak sosial dan komunikasi antara dua
kelompok masyarakat yang berbeda kebudayaan. Contoh: mengenal sistem uang
perbankan, industri, sistem pendidikan, berpakaian, tata cara pergaulan, sistem
pemerintahan, dsb.
b. Faktor
yang menyebabkan unsur budaya asing dapat diterima adalah:
a. Tidak ada hambatan geografis (isolasi geografis).
b. Kebudayaan asing memberi manfaat yang lebih besar bagi
si pemakai, contoh pemakaian sepeda motor, truk pengangkut, dsb.
c. Adanya persamaan dengan kebuyaan lama.
d. Adanya kesamaan pengetahuan dan ketrampilan sehingga
mudah disesuaikan dengan masyarakat penerima, contoh penerangan listrik
menggantikan penerangan tradisional.
e. Kebudayaan tersebut bersifat kebendaan, contoh
benda-benda peralatan rumah tangga, alat-alat pertanian, dsb.
Sedangkan unsur-unsur budaya asing yang sukar diterima karena adanya
faktor-faktor berikut ini:
1) Unsur-unsur kebudayaan bersifat abstrak.
2) Kebudayaan tersebut kecil sekali manfaat atau gunanya.
Contoh: mode pakaian.
3) Unsur-unsur kebudayaan tersebut sukar disesuaikan
dengan keadaan masyarakat penerima.
c.
Bentuk-bentuk Akulturasi
1) Substitusi, yaitu unsur budaya lama diganti dengan
unsur budaya baru yang memberikan nilai lebih bagi para penggunanya, contoh:
ojek sepeda dengan sepeda motor, para petani mengganti alat bajak sawah dengan
traktor.
2) Sinkretisme, yaitu unsur-unsur budaya lama yang
berfungsi berpadu dengan unsur-unsur budaya yang baru sedemekian serasinya
sehingga membentuk sistem baru.
3) Adisi, yaitu unsur budaya lama yang masih berfungsi
ditambah unsur baru sehingga memberikan nilai lebih.
4) Dekulturasi, yaitu unsur budaya lama hilang karena
diganti dengan insur baru
5) Originasi, yaitu masuknya kebudayaan baru yang sebelumnya
belum dikenal oleh masyarakat sehingga menimbulkan perubahan besar bagi
kehidupan.
6) Penolakan (rejection), yaitu penolakan dari sebagian
anggota masyarakat yang tidak siap dan tidak menyutujui proses akulturasi.
3. Asimilasi
Asimilasi merupakan proses perubahan
kebudayaan secara total, akibat membaurnya dua kebudayaan atau lebih sehingga
ciri-ciri kebudayaan asli tidak tampak lagi. Sifat khas dari unsur-unsur
kebudayaan masing-masing berubah menjadi unsur kebudayaan campuran. Contoh,
perkawinan campuran yaitu perkawinan antara perempuan dari golongan tertentu
dengan laki-laki dari golongan lain sehingga bercampurlah dua kebudayaan yang
berbeda.
Asimilasi dapat berlangsung
dipengaruhi oleh:
a. Faktor
pendorong asimilasi
1) Adanya perbedaan di antara masing-masing pendukung
kebudayaan sehingga mereka saling melengkapi dan saling membutuhkan.
2) Adanya sikap saling menghargai orang asing dan
kebudayaannya, saling mengakui kelemahan-kelemahan dan kelebihan-kelebihannya
akan mendekatkan masyarakat yang menjadi pendukung kebudayaan-kebudayaan
tersebut.
3) Adanya sikap yang terbuka dari golongan yang berkuasa
di dalam masyarakat juga akan mempercepat asimilasi.
4) Adanya perkawinan campuran (amalgamasi) yang merupakan
faktor yang paling menguntungkan bagi jalannya proses asimilasi.
5) Adanya persamaan unsur-unsur kebudayaan yang terdapat
dalam masing-masing kebudayaan menyebabkan masyarakat pendukungnya merasa lebih
dekat satu dengan lainya sehingga akan memudahkan terjadinya asimilasi.
b. Faktor
penghambat asimilasi
1) Sifat takut terhadap kebudayaan lain yang umumnya
terjadi di antara masyarakat yang merasa rendah atau inferior dalam menghadapi
kebudayaan luar yang lebih tinggi (superior)
2) Kurangnya pengetahuan kebudayaan yang menyebabkan
sikap toleransi dan simpati yang kurang berkembang antara suku bangsa satu dan
lainya.
3) Perasaan superioritas yang besar pada
individu-individu dari satu kebudayaan terhadap kebudayaan masyarakat lain.
4) Terisolasinya kehidupan suatu golongan tertentu dalam
masyarakat yang akan berakibat pada tidak adanya kebebasan untuk bergaul dengan
masyarakat luar.
5) Adanya suatu perasaan yang kuat sekali bahwa individu
terikat pada kelompok dan kebudayaan kelompok yang bersangkutan.