Membaca Surah Ali Imraan
ayat 200;
يَا أَيُّهَا
الَّذِينَ آمَنُواْ اصْبِرُواْ وَصَابِرُواْ وَرَابِطُواْ وَاتَّقُواْ اللهَ
لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ ﴿٢٠٠﴾
Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu
dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu)
dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu beruntung.
Setelah duduk Thariqat se enaknya, lalu membaca doa :
اِلَهِى
اَنْتَ مَقْصُوْدِى وَرِضَاكَ مَطْلُوْبِى.
Wahai
ya Allah, hanya Engkau saja yang aku maksud dan keridhaan Engkau saja yang aku
maksud.
2.
Merabith : artinya mencari
kawan terlebih dahulu :
-
Assalamu alaika
ayyuhannabiyyu warahmatullaahi wabarakatuh
-
Assalamu alainaa wa alaa
ibaadis shaalihiin
-
Shalawat kepada Nabi.
3.
Mengingat/mengenang/merenungkan
segala dosa Lahir dan dosa bathin
-
Dosa lahir ada 8 tempat :
1.
Dosa 2 mata;
2.
Dosa 2 telinga;
3.
Dosa hidung;
4.
Dosa perkataan (lisan);
5.
Dosa 2 tangan;
6.
Dosa 2 kaki;
7.
Dosa perut;
8.
Dosa kemaluan.
-
Dosa bathin (tersembunyi)
ada 7 tempat (lata’if) : Latifah Qalbi; Latifah Roh;
Latifah Sir; Latifah Khafi; Latifah Akhfa; Latifah Nafsu Natiqah; Latifah Kullu Jasad.
-
Istighfar 5x, 15x, atau 25x dengan sebenar-benar
istighfar.
4.
Membaca Al-Fatihah 1x,
Qulhu 3x, dengan hadir hati kepada Allah swt. Dan berdoa :
Ya Allah tolonglah Engkau sampaikan
pada Rohaniyah Nabi Muhammad saw kepada rohaniyah silsilah, kepada rohaniyah
ibu-bapakku, dan umat islam.
5.
Rabithah kubur: (yakni
merenung-renungkan)
1.
peristiwa hidup,
2.
peristiwa di pintu gerbang
maut,
3.
di dalam kubur,
4.
di padang mahsyar berhisab,
5.
bertimbang,
6.
meniti di shiratal
mustaqim,
7.
masuk syurgakah atau masuk
neraka?
8.
Tingalkan dunia, syurga,
neraka,
9.
Memohon agar kita
dikembalikan ke dalam genggaman Qudrat Iradat Allah.
3 (TIGA) TINGKAT ADAB
DZIKIR
1.
Mengucap dzikir Allah
Allah sampai 5.000 x, tiap 100x berhenti sejenak beberapa detik dan berdo’a
munajat dalam hati sebanyak 3x.
Munajat Nabi saw :
اَللَّهُمَّ
افْتَحْ مَسَامِعَ قَلْبِى لِذِكْرِكَ وَرْزُقْنِى طَاعَتَكَ وَطَاعَةَ رَسُوْلِكَ
وَعَمَلاً بِكِتَابِكَ.
Ya Allah
bukalah pendengaran hatiku (hati sanubari) untuk mendengar bunyi dzikir akan
Engkau, dan mengerjakan perintah tersebut dalam kitab Engkau.
-
Bagi orang Mubtadi
(permulaan), melihat kepada kalimat Allah Allah;
-
Bagi orang Mutawasit
(pertengahan), melihat kepada Af’al dan Sifat Allah;
-
Bagi orang Muntahi, melihat
kepada Zat Allah Yang Maha Esa, dengan pengelihatan Iman dan Yakin.
2.
Kalau kita masih dapat
merasakan bahwa hati sanubari kita belum khusyuk/tawadhu’, masih keras seperti
batu, masih diliputi rasa was-was, resah, mazmumah (kejahatan), maka hendaklah
hati sanubari dipalu dengan lidah kasar (lidah kepala); Tingkat kedua ini lidah
tdk lagi ditegakkan keatas langit-langit, tetapi kedua mata tetap dipejamkan.
Tingkat
kedua ini lidah bergerak membaca Allaaaaaah Allaaaaaah, dengan suara Sir
(halus) sampai 100x,
3.
Cara ketiga dengan gerak
lidah juga, tetapi dengan memendekkan kalimat Allah Allah. Kebiasaan dzikir seperti cara pertama yaitu
dengan mengucap dzikir Allah Allah sampai 5.000x, inilah yang disebut
DZIKIR ISMU ZAT.
5 (LIMA) ADAB
SETELAH DZIKIR
1.
Membaca surah Al-Fajr ayat
27-30
يَا أَيَّتُهَا النَّفْسُ
الْمُطْمَئِنَّةُ ﴿٢٧﴾
ارْجِعِي إِلَى رَبِّكِ رَاضِيَةً مَّرْضِيَّةً ﴿٢٨﴾ فَادْخُلِي
فِي عِبَادِي ﴿٢٩﴾
وَادْخُلِي
جَنَّتِي
﴿٣٠﴾
027. Hai jiwa yang tenang.
028. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas
lagi diridhai-Nya.
029. Maka masuklah ke dalam jama'ah hamba-hamba-Ku,
030. dan masuklah ke dalam surga-Ku.
Dan
renungkanlah dengan mendalam, sudahkah kita kerjakana 4 (empat) perintah (amar
wajib) pada keempat ayat tsb.
2.
Hendaklah kita tetap
berikhtiar tetap dalam duduk thariqat dan hendaklah hadirkan hati kepada Allah,
untuk menanti manfaat yang hadir dari
dzikir itu.
3.
Hendaklah kita tahan nafas
kita keluar masuk, tenang tentramkanlah jangan bergerak-gerak, walaupun jari
telunjuk tidak lagi di gerak-gerakkan, dan bacalah doa munajad
sebanyak-banyaknya, semoga Allah akan membukakan hijab, dan membukakan beberapa
rahasia-Nya.
4.
Hendaklah menahan diri
untuk tidak meminum air setelah membaca dzikrullah karena meminum air pada
waktu itu menghilangkan panas yang didapat dalam dzikir tadi, dan menghilangkan
rindu (cinta) kepada yang diingat tadi yaitu Allah Yang Maha Esa.
5.
Hendaklah kita rasakan yang
mendalam, dalam jiwa kita bahwa segala hal ihwal kita dilihat, diketahui,
didengar oleh Allah swt.